Back to Jakarta?

It’s absolutely a big NO.

Tapi “sesuatu” ini begitu menghantuiku beberapa minggu belakangan. Sejak memutuskan pindah kerja, aku berbahagia karena bisa pulang ke Medan, dekat dengan keluarga, bisa ketemu teman-teman SMP, bisa makan lupis dan cenil medan. Pokoknya hepi banget walopun baru habis sakit.

Tapi sebenarnya tawaran pertama di perusahaan ini buat lokasi nasional yaitu Jakarta, dengan segala bujuk rayu aku berhasil menciptakan kebutuhan untuk penempatan di Medan. Dan sekarang beberapa orang sedang berusaha mengembalikanku untuk posisi Nasional ini. *Nangis bombay*

Dimana aku udah settle rumahku, mobilku, supirku (walopun baru ganti), dan segala perencanaan masa depan yang ceria bersama Enrico (dan abang itu, eh abang yang mana Jul?).

When it feel so down i just need some papers and a pen with music to grab all beautiful words around my head.

Let me sleep and hope tomorrow will be better.

 

Menjadi Orang Tua yang Sesungguhnya (2)

Aku pernah posting tentang “Menjadi Orang Tua yang Sesungguhnya” entah bulan berapa di blog ini (atau blog satu lagi ya? Lupa!). Postingan itu tercipta ketika anakku mulai masuk sekolah dasar. Kenapa aku baru ngerasa jadi orang tua yang sesungguhnya setelah dia masuk SD? Padahal sejak anakku lahir 7 tahun yang lalu seharusnya kan udah merasa jadi orang tua (ibu) yang sesungguhnya?

Iya sih.

Tapi gini, kalau anak kita masih bayi otomatis dia hanya akan berada dalam lingkungan rumah dan tetangga atau mungkin sesekali dengan keluarga lain dan teman-teman kita. Itu juga cuma sebentar. Dan akan selalu berada dalam pengawasan kita sendiri sebagai orang tua atau si mbak (pas awak lagi kerja).

Bahkan ketika dia memasuki masa pre school atau kindergarten. Meski si anak sudah mulai berinteraksi dengan orang lain yang disebut teman sekelas dan guru, kesulitan dalam memilih sekolah dan mendaftarkan anak itu tidak seperti ketika kita harus memilih dan mendaftarkan anak masuk SD.

SD yang aku maksud di sini ya SD Negeri sih ga tau deh kalo masuk SD Swasta. Karena memang menurutku sekolah dimana aja sama selama sekolah itu masuk ke kategori sekolah publik normal (artinya guru-gurunya jelas, muridnya pun jelas, gak sering banjir, nggak banyak preman, dll). Nah masuk SDN ini membutuhkan energi dan kestabilan emosional ketika anak kita berusia transisi antara 6 sampai 7 tahun. Sebab sistem penerimaannya adalah berdasarkan penduduk mana kita dan berapa usia anak. Anak-anak dengan usia yang lebih tua akan lebih diutamakan.

Cerita masuk SD-nya udahan deh karena alhamdulillah anakku sekarang mau naik ke kelas 2 (amiin). Nah, yang mau aku ceritain itu sebenarnya tentang betapa menjadi orang tua yang sesungguhnya itu gak melulu soal dimana anak sekolah, siapa aja teman-temannya, sepatunya merk apa (ehhhh). Tapi yang lebih penting juga adalah kebersihan lingkungan dan kesehatan anak.

Karena tiba-tiba saja, anakku terjangkit penyakit yang tengah mewabah yaitu demam berdarah (hikz) dan itu ga cuma mewabah di lingkungan sekolahnya tapi juga lingkungan RT-ku.

Niatnya 3 minggu lalu aku mau liburan ke Medan selama 6 hari sambil sekalian ziarah ke makam almarhum ayah ibuku, trus bisa ke kampus buat nanya-nanya tentang kuliah lanjutanku dan pastinya ketemu kawan-kawan lama. Tapi kenyataannya hari Jum’at malam sampe Medan, besokannya siang-siang pas aku lagi jalan ke Centre Point, enrico tiba-tiba demam dan panas tinggi, kepalanya sakit banget katanya. Karena masih panas dan sakit kepala aku berusaha kompres dia terus plus kasi PCT syrup. Hari pertama dan kedua ternyata demamnya nggak berkurang, maka pada hari ketiga terpaksa aku bawa dehh ke dokter (nyerah ini ceritanya) karena takut ada infeksi virus yang serem-serem.

Ternyata kata dokter SpA itu, aku harus nunggu lagi 2 hari untuk melihat demamnya masih atau nggak. Aku sih cuma takut demam berdarah aja. Tapi herannya koq dia malah ngasi anakku syrup ibuprofen padahal masih belom jelas itu demam karena apa. Ibuprofen ini adalah salah satu golongan obat analgetik dan antipiretik (analgetik adalah obat penghilang sakit, antipiretik adalah obat penurun panas) yang memiliki efek samping dapat mengencerkan darah. Sementara itu demam berdarah menyerang sel-sel trombosit yang merupakan zat pembeku darah. Jadi kalok digabung kan kebayang ya kaya apa situasi di dalam tubuh anakku nantinya.

Ibuprofen nggak aku kasi, tetep pake syrup PCT. Kompres juga. Malam terakhir di Medan aku mengunjungi abangku yang sekarang udah tugas di Medan, dan entah kenapa di sanalah bintik-bintik merah di badan enrico mulai muncul. Gede-gede dan ada titik kecil di tengahnya. Baru itu deh ngeliat asli kaya apa yang namanya bintik merah demam berdarah dan itu serem.

Oya, kondisi Enrico selama sakit itu gak seperti biasa kalo dia cuma demam dan sakit biasa. Biasanya dia juga tetap lari-larian dan main. Tapi selama demam itu dia maunya tidur aja di kamar, ditawarin main gak mau dan selalu bilang “Aku capek ma, mau tidur” -___-

Karena panik aku nurut aja deh apapun instruksi dari kakakku dan abangku, bawa ke lab untuk cek darah, trus tunggu 2 jam, tromobist 107.000 langsung bawa ke IGD RS Elisabeth (yang udah jadi langganan keluargaku).

Cuma beda 5 jam, trombosit enrico turun ke angka 63.000. Siapa coba yang nggak takut. Tapi itu belum seberapa karena hari kedua rawat inap trombositnya malah turun lagi ke angka 16.000. Dan aku cuma bisa nangis plus berdoa aja sama Tuhan.

Entah karena memang dah rejekinya si Faisal, apa memang Tuhan udah nunjukin jalan, aku disuruh ngasi ke anakku madu clover plus kapsul propolis yang dibuka cangkangnya trus isinya ditaburin ke air minum anakku. Katanya si Faisal sih itu cepet banget naikin trombosit dengan kondisi anakku yang nggak mau makan. Makan cuma 4 sendok itupun pake acara ngancem-ngancem dulu :(. Tapi alhamdulillah memang udah miracle dari Allah SWT, dengan cepat trombositnya naek lagi jadi 387.000 setelah dikasi minum suplemen itu. Dan akhirnya bisa keluar dari rumah sakit setelah rawat inap 6 hari (ngintip dompet).

Dan ternyata lagiii, persahabatan di dunia blogging itu gak sekedar basa-basi lho, di saat aku lagi bokek-bokeknya kaya gitu teman-teman blogger yang dikoordinir Ani, Melly, Alfan dan #DBloggerCare bantuin aku plus doain. Makasih yaa semuanya. ALhamdulillah enrico sekarang udah sehat dan bandel lagi dan mamanya pun udah bisa kerja lagi ^^.

 

Enrico, Daneswara, Aleandra Kuala Namu Int Airport

Enrico, Daneswara, Aleandra
Kuala Namu Int Airport

#7 He is My World

Sejak siang susah banget nyari koneksi dari provider yang katanya anti lelet itu sampe sekarang belum juga -____- jadilah aku posting tantangan hari ke7 #20DaysBloggingChallenge pake hpku ini duhh siap-siap pegel *kretekin jari*

Tantangan ini masih dipersembahkan oleh Idana. Kata Idana gini,

Kak, ceritakan donk tentang Enrico, 5 hal yang membuat kau tersenyum dan 5 hal yang membuat cemberut.

Waaa gampang bangeeed bahkan lebih dari 5 pun bisa :p.

Waktu kecil dulu aku juga merasakan hal yang sama dengan enrico sekarang merasa bahwa duniaku bergantung sepenuhnya pada ibu, ayah dan saudara-saudaraku yang 6 orang itu tapi bedanya enrico cuma punya aku jadi dia benar-benar bergantung padaku.

Kalau dulu sebelum ada dia duniaku mungkin terbelah antara orang tua dan suami kemudian enrico lahir dan taraaaa rasa cinta itu berbeda. Keharuan saat mendengar tangisnya pecah di ruang operasi, air mataku pun menetes saat menatap wajahnya untuk pertama kali dan mencium pipinya dlm keadaan masih berbaring karena operasi belum selesai, keharuan berbeda lainnya saat pertama mendekap tubuhnya untuk disusui.

Semuanya berbeda saat dia hadir di dunia.

Enrico Maheswara Souissa 4 months

Enrico Maheswara Souissa 4 months

Ada banyak hal yang buat aku kesal atau marah ke dia terutama sejak masuk sekolah karena 3 hari lagi mau umur 7 tahun dia teteep aja maunya dimandiin mama, disuapin dan dipakein baju sementara itu teman-temannya udah bisa sendiri sejak TK.

Trus kalau udah main game online di leptop atau tab nggak mau berhenti sampe ngomelnya udah kaya emak-emak bawel aku ini. Belum lagi mainan mobil-mobilannya yang dijejer sepanjang ruangan dan kadang ketendang sama aku -____- tapiii tetep ketika dia minta maaf dan menciumku marah dan kesal langsung hilang.

Sementara hal apa yang membuat aku tersenyum:

1. Enrico itu romantis

Setiap hari dia selalu menulis satu surat buatku yang isinya:

Enrico♥Mama selamalamanya

Pake kertas origami trus dimasukin amplop yg dia buat sendiri juga pake kertas origami lalu dimasukkan ke tasku atau diletakkan di atas hpku. Dan aku selalu membalasnya dengan ucapan terima kasih beserta pelukan.

2. Enrico menyenangi apa yang aku senangi

Dia suka main catur karena aku ajari sejak kecil supaya aku punya lawan main catur, dia suka baca karena dari kecil aku belikan buku-buku, dia suka lagu-lagu rock karena aku perdengarkan setiap hari dan hal-hal lainnya yang bisa buat aku ketawa.

3. Enrico senang mengerjakan peer matematika

Dan ini pun persis aku. Walau kadang suka ribet karena tiap hari minta dikasi soal untuk dikerjakan, tapi aku jadi senyum sendiri ingat kebiasaanku dulu yang ngga pernah berhenti nyari soal matematika untuk dikerjakan.

4. Enrico rajin membantu

Terutama menyikat kamar mandi. Mungkin juga karena kebiasaanku yang  lebih sering menyikat kamar mandi daripada ngepel. Suatu  hari pas aku pulang kerja menemukan dia sedang sibuk nyikat kamar mandi dan kata mbaknya dia sering melakukan itu karena mama bilang kamar mandi ga boleh kotor hahaaaa.

5. Ada begitu banyak hal yang membuat aku tersenyum, wajahnya yang masih imut saat tidur, rambut ikal, kuping kecil, matanya yang persis aku, imajinasinya saat main sendirian sambil ngomong berasa bikin cerita, usapan tangannya di rambutku saat aku mau tidur, banyak bangeeet.

Dan aku sangat bersyukur telah mendapat kesempatan untuk melahirkan dan membesarkannya. Terima kasih Tuhan :).

Hari pertama masuk SD, enrico 6 tahun

Hari pertama masuk SD, enrico 6 tahun

IMG_253058278951258

#1 the most important thing in my life

alhamdulillah setelah posting niat mau bikin postingan selama 20 hari berturut-turut kemarin ternyata udah dapat 10 ide postingan aja dari kawan-kawanku semua. makasih yaa tapi ntar tolong ditambahin ide buat 10 postingan lagi yaa boleh dikomen di postingan ini atau di postingan sebelumnya.

jadi hari ini aku bisa mulai postingan hari pertama yang dipersembahkan oleh dani.

kata dani gini, kalo kak Jul harus pindah nih ke planet lain, selain enrico apa yang akan kak Jul bawa?

Trus aku sempat nawar gitu, Dan yang dibawa boleh lebih dari satu nggak? Ternyata kata si Dani nggak boleh lebih dari satu. Aaaargh. Seriusan kow dek?

Trus sejak baca komen si Dani itu, aku jadi mikir gini, cemana kalo aku bawa tas ranselku yang merah trus kan di dalam tasku itu bisa bawa dompetku yang sekarang aku pake toh isinya ada atm bca, atm mandiri sama atm bii, trus bisa bawa hp, chargeran, leptop, tabletnya enrico kalo dia bete, sweater enrico kalo dia kedinginan, chacha sama susu kotak buat enrico, botol minuman, handuk kecil, mukena, al-qur’an saku dan tafsirnya, tas kosmetik, buku catatan sama bolpen, tisu basah, plester, sisir (ini keknya kudu dibawa deh supaya rambutku ga kaya singa).

Tapi kan itu namanya curang ya Dan? Ya udah aku coba mikir-mikir lagi apa yaa yang paling penting yang harus kubawa.

Anggaplah di planet lain itu makanan pasti akan berbeda dan mata uang berbeda. Jadi percuma deh aku bawa dompet yang isinya ktp, duit dan kartu atm itu. Ntar di sana juga gak laku kan?

Trus kalo sampe planet lain itu ternyata aku ga bisa juga menggunakan hpku karena jaringannya beda dan alat komunikasi yang aku gunakan ternyata nggak bisa menggunakan simcardnya sana, trus percuma aja aku bawa hp dan charger-chargerannya plus tablet dan leptop? lagipula selama aku bersama enrico rasanya nggak butuh alat komunikasi juga sih kan bersama orang yang paling penting dalam hidupku. ya udah deh tinggal aja.

kalau buku tulis dan bolpoin sih sebenarnya perlu-perlu aja dan asik-asik aja dibawa tapi kayanya gak the most important thing yang harus dibawa deh, apalagi tas kosmetik, sisir, tisu basah, handuk kecil, sweater enrico? semuanya bisa aku beli lagi di planet baru.

gimana cara beli laginya jul? toh gak bawa uang ke sana.

berarti aku harus cari uang setelah sampai di planet baru, cari uangnya apakah seperti di planet bumi berarti aku kudu cari kerja ya?

berarti tinggal mukena sama al-qur’an saku ya? sebenarnya kedua benda ini sangat important, karena tanpa mukena gimana aku bisa sholat ya? tetep harus milih satu aja, akhirnya aku memilih al-qur’an aja karena kalau mukena nggak ada di planet lain itu aku tetap bisa beribadah.

kitab suci belum tentu bisa dicari di planet lain, karena belum tentu agama di sana sama dengan yang ada di planet bumi.

Tapi Dan kalo boleh nawar sih aku pengennya bawa enrico, Aa dan beberapa tetek-bengek lainnya seperti kulkas, toilet, kasur, lemari baju, sepatu lari, sepatu boots, buku cerita enrico dan lain-lain #eaaaaaaa.

1237101_10201627711510056_441923536_npengen bawa ransel merah ini bisa muat banyak kaaan