ini hari terakhirku di jogja.
seperti biasa bangun kesiangan. jam 8 aku sudah siap-siap untuk jalan keliling jogja lagi, jadi aku segera mandi. aish masih bermalas-malasan sambil nonton tivi.
aku sedang bingung mau pake batik yang mana, karena aku cuma bawa 3 baju batik. dan yang 2 udah kupake masa sih ngulang? :D,yang tersisa cuma dress panjang gitu yang aku gak pede makenya karena pada bagian depan agak sedikit rendah akhirnya diakali dengan mengikat talinya lebih tinggi. beres.
aish selesai mandi kami langsung cabut karena udah janjian sama tt di burjo kemaren (ini sebenarnya demen makanannya apa kangen sama mas2 burjonya sih jul?), karena check out time di saphir jam 12.00 maka aku langsung aja bawa2 koperku yang rusak itu.
setelah selesai cek out aku titipkan koper di concierge, lalu segera menuju burjo dengan menu andalan nasi sarden plus cindi.tapi kali ini aish gak makan indomie tapi telor dadar plus nasi (tumben kow makan nasi dek *ditimpuk*). karena tt belomdateng juga lalu aish mengusulkan untuk ketemuan di rumahnya aja sekalian dia mau nggeletakin tasnya yang udah penuh baju kotor plus leptop (kan berat kalo dibawa2). setelah kusms tt akhirnya kami sepakat ketemu di rumah aish.
aish tinggal bersama adek laki-lakinya yang namanya agil. rumah kontrakan mereka letaknya di salah satu gang di daerah TERBAN (kalo terban jangan tinggi2 ya dek). kamarnya buanyaaaak sampe satu kamar itu khusus diisi dengan baju-baju baik kotor maupun bersih (ampon deeek awak kan cuman bilang sikit aja). kami cuman sebentar di situ karena tt udah dateng, tujuan kami adalah ke bringhardjo (penasaran juga aye semane sihmurahnye?) bertiga naekmotor.
sampe pasar bringhardjo, aish udah wanti2, “kak di dalem panas lhoo”, iye dahh dekk kaya aku tak pernah ke pasar ajaaaa. nhaaa tt dimanfaatkan untuk menawar dalam bahasa jawa (eh dek pinten itu artinya berapa gitu ya?). akhirnya setelah mendapatkan 1 dress panjang, 1 baju tidur anak2, 3 shawl maka aku memutuskan untuk mengakhiri petualangku di sana. kami sudah sepakat untuk mengakhiri petualanganku di jogja dengan sebuah makan siang yang berkesan. mula-mulanya kami merencanakan untuk makan siang di sini
tapi gagal karena antriannya tak bisa diduga berapa lama dan untuk mempersingkat waktu kami harus segera menemukan tempat makan asik lainnya. maka aish pun berkata: “ayoo di tempat tongkrongan favoritku” dimanakah itu?
namanya myoozic
Tt makan sup tomato
aish makan lasagna
sesi pemotretan Julie, Tt
sesi pemotretan Tt, aish, Julie
pukul setengah tiga kami selesai makan dan langsung cabs ke rumah aish, aku kan mau numpang mandi plus ganti kostum (hah? lagi?). di kamar aish, kami membongkari buku hariannya yang lengkap banget dari jaman esema sampe sekarang dihiasi poto-poto mesra bersama pria-prianya *ngikik teringat poto wisuda*
lalu jam tiga tiga puluh menuju amplaz untuk berpamitan, langsung ke hotel saphir dan ngobrol di lobby sambil poto-poto.
saat bosku ready to airport, aku mulai cemas. karena waktu berpisah adalah waktu paling tak kusukai. tenggorokanku tercekat, meski waktu begitu singkat jogja telah menanam begitu besar rasa dalam dadaku. mataku berkaca, dengan cepat kupeluk kedua adikku dan buru-buru masuk mobil tak menoleh lagi. syukurlah ada bosku jadi aku tak punya alasan untuk menangis.
terima kasih aish, terima kasih tt, terima kasih dini, terima kasih ari, terima kasih mba anna dan mas nugie, terima kasih bunda tuti, terima kasih mida, terima kasih gugun, hendra, tosse, dedy, terima kasih security yang minjemin helm, terima kasih mas burjo.
terima kasih jogjakarta.
ijinkanlah aku untuk selalu pulang lagi.
next trip: soerabaia