kita memacu kedua tungkai kaki cepat sekali. melewati angin yang menerpakan serpihan air dari langit. jalanan aspal abu-abu menggelap dan basah. ketukan irama sepatu melaju bersama hujan yang menderu.
“ayo cepat sedikit, sayang”, pintamu menggenggam tanganku.
aku tak sempat menjawab. tubuhku terbang mengiringi langkah kakimu. jari-jemari kita basah diterpa percikan hujan. nafasku tersengal sebentar-sebentar. kau menoleh dengan kernyitan di keningmu. lalu memberiku seulas senyum menguatkan.
kau tak berhenti berlari. aku pun menyertai. angin semakin dingin menyusup di balik kemeja putihku yang tipis.
“sedikit lagi,” katamu menyemangati.
genggamanmu erat di jemariku.
kita menghentikan langkah pada butiran pasir. lalu menengadah menatap langit berwarna abu-abu keperakan yang bertabur bintang.
“terima kasih untuk semua keindahan ini.”
kita saling menolehkan kepala, tersenyum dalam dekap penuh cinta.