Run For Anything

Beberapa bulan belakangan itu aku memang sedang tergila-gila dengan yang namanya olahraga lari. Memang sih pas jaman SMP aku pernah ikut kejuaraan lari sprinter mewakili sekolahku trus nggak menang pulak itu tapi ya lumayanlah udah bisa mewakili sekolah. Tapi sejak itu aku jaraaang banget lari yang sebenar-benarnya lari. Paling juga lari-larian atau lari karena ngejer-ngejer sesuatu yang cuma beberapa meter.

Aku punya teman SMA, Oni namanya. Dia sedang terbiasa dengan lari sejak dua tahun belakangan. Mulai dari lari ecek-ecek 2km sampai terakhir dia ikut lari marathon 21km di Kuala Lumpur bareng suaminya (niat banget kan?). Yah aku mungkin nggak akan sepanjang itu sih sementara (who knows kalo nanti-nanti ya), yang jelas Oni rajin banget ngajakin aku lari. Dan akhirnya terwujudlah pas bulan Desember 2013 aku ditemani lari (campur jalan) di CFD dan Oni terpaksa melambatkan speednya demi aku. Pertama sih mikirnya pesimis paling kuat juga 2 kilo 3 kilo, ehhh namanya wanita ya, kalo lari campur gosip itu memang fantastic, berhasil 10 kilo aku untuk yang pertama setelah bertahun-tahun nggak olahraga dan nggak lari.

 

The first 10K Done! with Onni

The first 10K Done! with Onni

 

Sebenarnya Onni sendiri lari setiap hari katanya minimal dia lari 10K tiap hari. Sementara aku? duuh aku mau lari aja kudu jalan kaki dulu agak jauh cari track buat lari. Dan aku merencanakan bisa lari setiap hari minggu nggak muluk-muluk bisa lari tiap hari kaya Onni deh yang mau ngikutin aku kalo aku ke shanghai katanya. Tapi tetep yaa aku cuma bisa lari sebulan 2 kali karena keterbatasan waktu dan rasanya gak enak sama mbaknya rico yang harus bangun subuh-subuh jagain anakku kalo pas aku mau lari gitu.

Tapi, aku selalu mengusahakan untuk ikutan event lari mau yang ecek-ecekan atau yang besar. Dan kemarin aku berhasil ikut event lari pertamaku setelah 2 kali gagal ikutan event lari sebelumnya Colour Run (karena anakku ultah) dan Run to Remember something itu karena ada launching Lego Movie.

Aku sih ikutan event lari gak peduli mau dari mana sponsornya, kenapa bikin event itu bla bla yang penting bisa lari aja. Kecuali yang ekstrem banget mungkin nggak mau.

Nah kemarin itu ceritanya aku ikutan Run For Cervix untuk membantu para perempuan yang mengidap kanker serviks (kanker mulut rahim) karena kanker ini merupakan pembunuh nomor 2 setelah kanker payudara (untuk kategori kanker). Jadilah seru-seruan di sana ketemu pulak sama si Eyiq yang nggak janjian ikutan gitu. Untung juga ada eyiq jadi aku nggak cengok sendirian hahaa. Padahaaal nih pas udah selesai lari aku baru tau kalau di sana ada sepupuku Tria yang udah bertahun-tahun tak jumpa dan yang anehnya lagi dia lari pas depan aku (pas lihat fotonya baru ngeh).

Sign to #Save100Woman

Sign to #Save100Woman

Dan ceritanya nih aku dan komunitas bloggerku mau bikin kegiatan rutin lari lho, yok siapa yang mau ikutan?

 

 

 

 

#3 Dilarang Gemuk

Duh ini postingannya nggak nyambung kayanya dengan permintaan Debby untuk post hari ketiga #20DaysBloggingChallenge-ku. Pasalnya si Debby minta begini:

Kak coba posting cara diet yang sehat buat adikmu atau referensi diet yang trend di 2014.

Jangankan diet yang ngetrend di 2014, kayanya aku pun belum tau ini diet sehat yang sesuai referensi. Padahal sejak dipercaya memegang artikel Tanya Julie harusnya aku bisa hidup lebih sehat paling nggak yaaa makannya gitu lebih sehat ya kan dek?

Jadi gini, terus terang aja Deb aku nggak tau diet seperti apa yang paling tepat atau paling benar karena sebenarnya diet itu bermacam-macam. Nanti kapan-kapan aku bahas deh di artikelku yang di website sebelah. Tapi kalau berdasarkan pengalaman pribadi aku pernah melakukan diet selama 2 kali.

Ada banyak orang yang protes kenapa aku harus diet. Ya memang sih kalau dihitung BMI (Body Mass Index) masih dalam angka normal. Tapi jujur aja aku memang sudah dibiasakan untuk hidup kurus hahhahhaa.

Entah karena memang seharusnya begitu, tapi almarhum ayahku pak Hardy itu selalu mengingatkan keenam anak perempuannya untuk selalu langsing, berambut panjang dan merawat kulit.

Selama hidup berat badan paling tinggi yang pernah aku miliki tuh 59kg ketika hamil 9 bulan. Sebelumnya jangan ditanya deh, sampe di kampus aku menjadi ikon orang terkurus padahal jujur aja masih banyak yang lebih kurus dari aku. Sebagai penderita Hyperthyroid tentunya badanku akan sulit gemuk walaupun aku makan nasi 6 kali sehari (dan ini udah dimaklumi ibuku dulu). Tapi metabolisme seseorang akan bergantung juga dengan usianya.

Ketika aku masih kuliah berat badanku sekitar 38-39 kg,kemudian lulus kuliah aku mulai naik berat badannya jadi 42 kg, trus udah kerja jadi 44kg dan ketika menjelang hamil beratku sekitar 50kg

2053_1083812250987_5448_njaman kuliah semester akhir beratku 39kg ini foto tahun 1999cam betol aja itu gayanya

iluy-jejelang nikah beratku sekitar 46 – 47 kg ini foto tahun 2005

Ternyata setelah aku bisa mencapai berat badan 59kg sampai usia kehamilan 9 bulan (maaf ga ada foto selama hamil karena itu masa-masa yang lumayan berat hikz) begitu enrico lahir ke dunia dengan berat badan 3,4 kg, berat badanku langsung turun menjadi 44kg (tekor 13 kg padahal naeknya 9kg) ini mungkin pengaruh stress makan hati sama suami kali ya :p.

Image(057)habis melahirkan berat badanku 44kg tp masih pake baju pas hamil itu 😐

Setelah melalu beberapa hal berat sebagai ujian dalam hidup (kalau gak ada ujian kurang seru deh) akhirnya alhamdulillah aku bisa survive dan menemukan tempat bekerja yang lumayan nyaman. Sebelum masuk kerja di situ aku kurus banget dengan berat 44kg itu dan setelah kerja 2 tahun berat badanku naik jadi 48kg. Entah karena kebanyakan duduk di kantor atau memang karena aku gak pernah menghilangkan kebiasaan makan jam 10, jam 12, jam 4 dan jam 8 malam itu akhirnya makin lama makin gemuk deh dan sampai tiba ketika aku ngerasa badanku berat, nafas mulai berasa lebih pendek dan lari jadi susah. Lupa tepatnya tahun berapa kayanya tahun 2011 gitu deh aku memutuskan untuk mengkonsumsi minuman untuk penurun berat badan dengan inisial H pasti tau deeeh MLM itu.

Waktu sebelum minum berat badanku itu 51kg (itu udah gendut banget buatku), trus setelah 1 bulan minum aku kok ya bosan dan malas gitu lagipula kayanya kurang suka dengan gaya MLM-nya yang agak maksa jadi aku memutuskan berhenti minum setelah berhasil turun 2kg selama 1 bulan. Lalu dengan sangat dahsyat berat badanku malah naik jadi 53kg. Tidaaaaaak.

417592_2818234249686_1073786677_32767168_1716172335_ndi acara ultah dblogger ke-3 beratku 53kg endut banget eaaa

Karena usiaku udah mulai bertambah wajar donk kalau metabolismu tubuh berkurang, sejak usiaku 35 tahun rasanya badan jadi cepat gemuk. Tapi mau minum minuman penurun berat badan itu aku gak berani karena tau efek sampingnya. Tapi entah kenapa juga sejak usia segitu aku gak bisa lagi makan banyak-banyak kaya jaman masih muda dulu. Makan dikit aja rasanya udah kenyang itu juga tetep aja berat badannya nggak turun.

Memang sih almarhum ayahku udah nggak ada tapi jangan salah, penggantinya yang lebih bawel ada. Kakakku yang nomor 2, dia itu paling bawel kalau aku kelihatan gendut. Sampe pada waktu itu aku sempat nggak berani upload foto di facebook karena ada polisi berat badan :p. Kata kakakku ini aku disuruh menghilangkan menu nasi dari makananku diganti dengan kentang rebus, kacang-kacangan atau apa kek gitu. Nggak akan mati kok kalau nggak makan nasi.

Sekarang sih berat badanku kayanya 50kg deh udah lama nggak nimbang sih tapi beberapa bulan lalu aku pernah memaksakan diri nggak makan nasi. Makannya kentang rebus dengan lauk dan sayuran. Memang efeknya sungguh wow deh karena perutku jadi mengecil lagi, lengan-lenganku apalagi pokoknya bisa make celana jaman kuliah dulu yang ukuran pinggangnya 68cm. Berat badanku 48kg. Tapi ternyata hanya bertahan 3 minggu sodara-sodara. Aku masuk UGD karena muntah-muntah hebat disebabkan lambung yang terluka. Padahal aku nggak nahan makan juga sih tapi mungkin konsumsi karbohidratnya kurang apalagi pada saat itu aku lagi kecanduan stroberi yang asem banget itu. Ya gak heran sih jadi masuk UGD -_____-.

IMG-20130615-WA018celana jaman kuliah dulu bisa dipake lagi itu prestasi banget kaaan :p

Kata dokter, selain aku kebanyakan konsumsi buah daripada karbohidrat jadi lambungku luka, trus aku terlalu sering konsumsi kopi, nggak olahraga dan kurang tidur. Oke dok. Maka resolusi selanjutnya adalah harus rajin lari. Sampe sendirian pun aku mau aja lari-lari di CFD hari Minggu. Ceritanya pengen bikin Blogger Runners gitu :p.

Jadi buat Debby, diet jangan dipaksain deh. Mungkin dikurangi makan nasinya, jangan begadang supaya kerja liver nggak berat (ini bisa bikin gemuk), olahraga, minum air putih yang banyak, gitu tipsnya dari aku. Sekarang aku sih asik-asik aja nggak diet lagi biarin deh diomelin kakakku. Kalo pas gendut cuma ngurangi makan nasi aja pas udah kurusan makan lagi deh :p.

1488229_10202338846327982_1941544068_nlari yuuuk

dan terciptalah postingan narsis edisi kedua ckckckck.

Gen Pengumpul Sepatu edisi 3

Ini tulisan tentang gen pengumpul sepatu bagian ketiga setelah pernah menulis tentang ini dua kali sebelumnya di blog julie.

Kebanyakan perempuan (laki-laki juga sih) pasti punya sepatu lebih dari satu. Misalnya sepatu buat ke sekolah (bagi yang masih mahasiswa) pasti beda dengan sepatu buat ke kantor, ke  pesta dan jalan-jalan bareng teman, pacar atau keluarga.

Aku pernah melakukan survey mini seputaran beberapa teman tentang berapa banyak sih jumlah sepatu yang mereka miliki? Survey ini tujuannya ingin tau berapa jumlah wajar sepatu yang dimiliki oleh seorang perempuan. Ternyata rata-rata perempuan memiliki minimal 3 sepatu (dan ini tidak termasuk sandal ya). Biasanya sepatu yang mereka miliki adalah sepatu kerja (dan biasanya berwarna hitam), sepatu ke kondangan (pesta) dan sepatu flat buat jalan-jalan.

Tapi sebagai salah seorang pemilik gen pengumpul sepatu memang jumlah sepatu yang aku miliki agak lumayan banyak. Dan pastinya aku nggak sendirian. Bahkan masih banyak perempuan yang jumlah sepatunya bisa buka toko misalnya.

Sepatu apa sih yang paling aku sukai modelnya. Sepatu Mary Jane dan boots.

Kalau dihitung saat ini aku memiliki 4 boots, 3 sepatu mary jane dan beberapa sepatu lainnya.

Karena mendadak jadi kecanduan ikut lari (ceritanya mau bikin komunitas Blogger Runners ini), yang sebelumnya di rumah cuma punya 2 sepatu olahraga dengan jenis daystyle, dua minggu yang lalu aku mendapat hadiah sepatu khusus lari (running shoes) dari yang tersayang. Lalu bertekad mulai rajin lari lagi. Sejak saat itu tiba-tiba saja gen pengumpul sepatuku mulai bergeser dari cari-cari sepatu boots dan pump shoes sekarang jadi lebih suka cari-cari sepatu running.

Padahal tau sendiri kan kalau sepatu lari itu muahaaal banget harganya. Okelah di toko-toko sport kadang ada acara diskon tapi saking banyaknya sepatu jadi pusing sendiri mau milih dan beli yang mana. Trus kalau cuma lihat-lihat aja jadi tengsin sendiri sama pramuniaga tokonya. “Ini orang lihat-lihat sepatu iya beli kagak,” gitu kira-kira dalam hati abang pramuniaganya kali ya.

Ternyata niiih aku nemu sepatu cakep yang warnanya juga pas buat perempuan (yang cantik seperti aku) di toko online Zalora. Coba lihat dulu penampakannya.

reebok-0806-53619-1-catalog

sumber foto : zalora

Biasalah namanya juga perempuan mau ke pesta kek, ke kantor kek, olahraga kek pasti deh maennya matching-matchingin warna. Soalnya nih celana dan baju lariku warnanya ngepink trus kalau sepatunya biru jadi kaya ada yang kurang gitu :p.

Beberapa teman mungkin ada yang kurang nyaman belanja tanpa sentuh-menyentuh macam di toko online gini apalagi beli sepatu ya? Tapi kalau menurutku sih nggak perlu susah-susah mikir, beli sepatu olahraga itu biasanya beda dengan sepatu kerja atau sepatu jalan. Kalau pakai sepatu olahraga kita kudu menyisakan ruang untuk pemakaian kaus kaki jadi pilihlah satu nomor lebih besar dari nomor biasa. Atau coba aja ke toko sepatu sebelumnya dan paskan nomornya trus beli deh di toko online ini malah gratis ongkir. Jadi malah makin hemat kan soalnya nggak perlu jauh-jauh ke mall, nyari parkiran atau habisin ongkos tinggal terima aja ke alamat kita. Pas aku cek cara pembayarannya malah bisa COD (Cash On Delivery) lho jadi bisa bayar di tempat saat kirim gitu.

Trus buka-buka lagi ternyata atribut-atribut lari buat perempuan banyak juga ini. Waah *Megangin dompet*.

Jadi siapa nih kira-kira yang mau beliin aku sepatu di atas? 😀

Kurus, Gemuk, Tak Pernah Puas

Tadi sebelum berangkat menuju mal buat cek cek bebi cek display produk. Aku menyempatkan diri untuk menjemput hadiah bag dari salah satu tempat nge-gym di citraland. Aku sih udah tau kalo nantinya bakalan diprospek buat jadi member gym tersebut karena biasanya sebuah brand melakukan kerjasama dengan brand lain tentu juga mencari profit kan. Yakale cuma buat bagi-bagi tas gratis tanpa peduli omzet. Impossible.

Trus pas sampai di sana aku langsung dihandle oleh salah satu staf salesnya. Beliau menanyakan nama, usia, alamat, pekerjaan daaaan pertanyaan pentingnya adalah “apakah sebelumnya pernah ngegym?” Aku jawablah pernah dulu tahun 2006 di gym kompetitornya dia :D. Dan ditanya juga tujuan buat ngegym apa dulu kalanya? Dan aku inget banget dulu itu aku ngegym karena pengen menambah berat badan biar gak kerempeng kali gitu. Kira-kira beratku jaman dulu itu sekitar 43-44 kg.

Trus akhirnya menyadari bahwa tujuanku sekarang buat olahraga justru sebaliknya. Selain pengen sehat (ini kan spik-spik aja) aku pengen menurunkan berat badan. Soalnya merasa endut dan karena gak biasa endut aku jadi merasa cepat capek, lari makin berat, jalan juga demikian. Kalau terakhir ngecek berat badan sih sekitar 49kg atau 50kg (labil gitu timbangannya) tapi bagiku itu udah sangat berat karena dulu-dulunya berat standarku ya segitu, 42, 43, 44 pas 45kg aku rasanya udah surprise banget.

Kalau jaman kuliah dulu beratku 38-39kg, makan nasi sehari bisa 5-6 kali. Dan tetep kerempeng-kerempeng aja. Tapi begitu aku mencapai usia 35 tahun (pas tahun kemaren) mulai deh nurunin berat 1-2kg aja susahnya kaya jaman dulu naikin 1-2kg. Yah wajar aja, selain aku udah jadi ibu-ibu yang pernah hamil dan melahirkan, usia kan mempengaruhi metabolisme tubuh.

Makanya aku sering bilang ke beberapa kawan yang masih muda dan merasa susah gemuk untuk biasa aja. Syukurilah tubuh yang langsing dan kurus karena sebenarnya terlalu gemuk itu gak sehat. Ada penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh. Tapi kalo bisa juga gak terlalu kuruslah. Nanti setelah menikah, punya anak, usianya di atas 30 tahun atau 35 tahun pasti deh ngerasain susahnya kurus. Kalau sekarang usianya masih di bawah itu trus belum pernah hamil dan punya anak dan badannya langsing ya gak heran juga karena belum waktunya menggemuk hehhee. Jadi ya gitu pas kurus pengen gemuk, pas gemuk ya pengen kurus. Entah apa maunya manusia ini :D.

Kalo kawan-kawan lebih suka gemuk atau kurus?