Update Blog Bulan September

Akhirnya ingat kalau tiap bulan kudu bikin update postingan. Dan udah tanggal 24 aja baru kesampaian untuk bikin new post ini.

Sejak menjadi penjajah area Sumatera (sok dramatis gitu istilahnya), aku wajib keluar kota Medan minimal 2 kali (baca 2 kota), dan area yang harus dikunjungi juga makin bertambah mulai dari Pekanbaru, Palembang, Bandar Lampung, Batam, bulan kemarin ditambah Padang dan bulan depan akan ditambah dengan Banda Aceh.

Kalau dulu, di kantor lama aku cuma travelling paling banyak setahun 2 kali itu juga perginya jauh-jauh minimal ke Singapore lah, atau Thailand. Nah kalau ini tiap bulan kudu bawa koper ke Kuala Namu, tapi yang dikunjungi dekat-dekat aja, 50 menit merem sampe, atau paling jauh banget ya ke Jakarta buat meeting sama team sales.

Entah sejak kapan mulainya, tapi belakangan ini insting “merasa”-ku makin parah. Kayanya sih start saat aku stay di Batam, waktu itu aku dan bosku memilih satu hotel dekat Megamall yang katanya hotel bagus, untungnya kami cuma bermalam 1 malam di sana. Dari mulai interior customer service, lift, sampai kamar semuanya oldiest. Karena cape banget habis kunjungan ke Lampung dan hari itu ketemu customer sampe jam 11 malam plus minum 1 botol bir pula, aku kelelahan dan gak peduli lagi dengan apa yang ada di dalam kamar. Tapi suasana kamar itu serem, gak ngenakin, horor.

Alhamdulillah nggak lihat apapun yang aneh. Dan aku berjanji kalau ke Batam lagi nggak bakal milih hotel itu lagi.

Bulan depannya saat kunjungan ke Pekanbaru, bos meminta aku balik ke Batam lagi. Jadi si bos ikutan saat di Pekanbaru cuma 2 malam, sialnya malam ketiga aku nggak dapat room di hotel The Premiere dan harus pindah ke hotel baru yang dekat airport. Sebenarnya aku suka-suka aja dengan hotel itu karena sebelumnya aku pernah stay di sana. Makanannya enak, ukuran kamarnya pas buat sales macam aku gitu. Tapi entah kenapa aku dapat kamar yang horror banget.

Waktu itu jam 4 sore, aku minta driver antar aku ke hotel untuk check-in pindah hotel plus aku pengen mandi karena malamnya ada rencana ketemu teman kampus dulu. Begitu masuk ke dalam kamar aku merasa sangat nggak enak, kepalaku pusing, mual dan badanku panas. Karena mabok banget dengan tiba-tiba, aku tiduran maksudnya biar bisa enakan dan tetap bisa ketemu Chui dan Uci teman-temanku. Tapi begitu aku berbaring dan tutup mata, adegan yang terlintas di kepalaku adalah aku buka pintu kamar mandi dan menemukan seorang perempuan tergeletak di lantai dengan darah yang berceceran, pokoknya serem. Dan itu terjadi berulang-ulang setiap aku tutup mata.

Karena aku merasa sakit banget akhirnya aku telpon driver untuk batalin jemput aku dan juga telpon teman-temanku. Aku beneran nggak berdaya, sakit. Sampai besoknya aku terbang ke Batam, aku dalam kondisi sangat sakit, jadi cuma bisa mewek sepanjang perjalanan di pesawat.

Sampai di Batam, aku ternyata milih hotel lama juga namanya Nagoya Plaza. Tapi meskipun hotel lama dan banyak cewe-cewe malam, hotelnya gak serem sama sekali. Cuma, karena aku udah parno dengan peristiwa malam sebelumnya, aku tetap nggak bisa tidur sampai jam 4 pagi, itu juga bisa tidur karena bolak-balik ada cewe-cewe yang lewat sambil ketawa-ketiwi. Jadi berasanya aku banyak teman di situ.

Apakah setelah itu aku mengalami kejadian horor lagi? Bisa dibilang iya bisa juga enggak sih yang jelas pengalaman paling horor ya di Pekanbaru itu dan kayanya gak enak kalau aku sebutin nama hotelnya.

Yang jelas selama jalan-jalan keliling Sumatera ini cuma di Palembang aja ngerasa klop dengan hotel-hotelnya,  dan biasanya kalau udah enak aku nggak mau lagi pilih yang lain.

Semoga bulan depan perjalanan lancar. Kepinginnya sih kalau lagi ke kota-kota lain itu bisa ketemu teman tapi mengingat waktu yang terbatas biasanya aku milih-milih ketemuannya sesuai jadwal yang tersedia.

Bulan September ini cukup ‘tough’ untuk achieve target, doain yaa sodara-sodara supaya anak mudanya ini bisa dapat insentive. Aamiin.

Hardysoul Conference dan Bisnis Pribadi itu

Dalam hitungan hari aku bakal mewujudkan resolusi tahun kemarin itu pingin ngajak Enrico jalan-jalan ke Shanghai. Modalnya selain duit (dah pasti kan) juga nekad. Nekadnya adalah pas balik nanti duitku kemungkinan besar habis tapi alhamdulillah itu kan pas balik udah akhir bulan yaaaa. Jadi let’s go.

Sebenarnya kepergian ini selain dalam rangka liburan sekolahan Enrico, juga bisnis keluarga. Ntar dulu, belom launching koq produknya karena bisnis yang dijalankan dari 4 negara itu pasti sulit sodara-sodara. Kadang-kadang yang di Jerman lagi semangat tapi yang di Jakarta lagi sibuk, trus tiba-tiba yang di Swiss ngasi ide ehhh yang di Medan lagi ga semangat kan gitu susah ya? Tapi semaksimal mungkin tetep pingin bisnisnya jalan.

Tapi nih, seseru-serunya ikut dalam bisnis keluarga, lebih seru lagi kalau aku punya bisnis pribadi kan? Punya ilmu bisnis dan marketing itu sebuah anugerah makanya aku kepingin bisa punya bisnis pribadi. Tapi selain mentok di modal aku juga mentok di waktu. Manajemen waktu belum optimal, bahkan untuk manajemen waktu buat makan aja gak pernah beres-beres belum lagi waktu buat istirahat. Untungnya di sekelilingku ada orang-orang yang selalu punya cinta dan semangat yang sama.

 

Jadi harus semangat terus untuk melanjutkan cita-cita. Terima kasih untuk yang selalu memberiku semangat itu.